Cara Membuat Brosur Hitam Putih Elegan & Profesional
Warna merupakan salah satu elemen desain grafis dan warna merupakan elemen yang sangat vital bagi keutuhan desain grafis. Desainer bisa saja menggunakan garis dan gaya yang digunakannya, namun warna memainkan elemen penting pada desain untuk merasa, tanpa warna kekuatan rasa pada suatu karya desain menjadi hambar. Warna, selain memainkan efek psikologis bagi brosur, namun juga memberikan efek kontras, hal ini akan memberikan tekanan tersendiri pada desain. Elemen warna apakah yang diperkuat pada text, garis, bentuk atau warna apakah yang menjadi locus dominan pada layout desain.
Karakteristik rasa pada warna menjadikan desainer lebih peka terhadap desain dan nilai filosofis dibelakangnya. Warna-warna kuat dan kontras tentu tidak akan diberikan pada desain yang mengutamakan ke-eleganan, semisal undangan pernikahan maupun lembar eksekutif, namun lebih cocok ditampilkan untuk desain yang berhubungan dengan dunia anak, maupun bisnis makanan.
Hal diatas tersebut menjadikan pilihan warna pada suatu desain harus dilihat secara cermat dan tuntas, sehingga look dan feel pada desain lebih memukau, seperti halanya ragam contoh brosur ini.
Vintage Brosur Hitam Putih
Brosur-brosur bertema lawas seringkali memberikan nuansa gelap, rusty, misterius & anggun. Namun jika kita balik ke masa lalu terutama era 40 – 50an dalam konteks indonesia, poster yang ada pada era tersebut lebih terasa nuansa propaganda dan nasionalisme yang tinggi.
Selain brosur propagandis, era tersebut juga mengetengahkan brosur-brosur advertorial, berbagai macam jenis brosur iklan vintage dengan warna monokrom hitam putih merayu pembaca dengan guratan kuat & copywriting memikat.
Aura brosur advertorial era lawas lebih berpatokan pada guratan kartun dan copywrite se zamannya, karena mesin cetak pada saat itu terbatas untuk memproduksi komposisi warna dan teknologi yang ada belum sepadan, maka kekuatan kata dan gambar menjadi bahan utama advertise.
Kekuatan warna monokrom
Warna monokrom mencerminkan kesatuan, fokus, determinasi dan kekuatan rasa, penting bagi desainer untuk mengetahui seksama konsep yang akan dituangkan pada perancangan grafis, karena desain monokrom satu warna terutama hitam putih, jika dibuat dengan asal akan menghilangkan daya magis nya.
Kadang warna monokrom ini menjadi momok bagi desainer amatir, karena kekurangan warna bagi mereka sama seperti menghilangkan ekspresi rasa banyak hal, apalagi jika client meminta konsepnya agak kompleks.
Namun desainer profesional, mengeksekusi dengan apik konsep monokrom tersebut karena tahu bahwa ruang desain bukan hanya tentang warna dan garis namun kreatifitas hasil olah tersebut akan menjadi desain brosur keren yang bermutu tinggi meski tidak diberi warna sekalipun, hal ini menjadi kaidah baku bahwa kreatifitas itu tanpa batas.
Kontras dan Fokus
Monokrom memberi kekuatan tersendiri pada desain, konsumen/client melihatnya menjadi lebih clear dan fokus, tidak tereduksi oleh warna-warna yang saling tumpang tindih. Ditangan desainer yang apik akan mengkomposisi warna-warna tersebut menjadi lebih proporsional namun di tangan desainer amatir komposisi warna menjadi absurd dan saling berkejaran.
Karena kekuatan kontras ini, meski desainer menggunakan warna hitam sebagai mediumnya namun penggunaan garis, jarak, bentuk grafis dan proporsi desain menjadi lebih senada, jika konsep desain lebih menitikberatkan penggunaan monokrom, maka kekuatan penggunaan garis dan grafis menjadi locus utama.
Selain kontras & fokus pada warna, contoh slogan dan poster ini akan menentukan sejauh mana isi pesan dapat tersampaikan.