Mekanisme Brosur Percetakan, Update 2021

Untuk mendukung kualitas sempurna biasanya baik desainer maupun master prepress harus mengetahui jenis kertas & kualitas akhir yang akan diproduksi. Hal ini dapat diketahui dari jenis kertas yang akan dipakai untuk produksi brosur, apakah art paper, HVS maupun lainnya. Pengetahuan akan proses akhir dan kertas yang digunakan akan memudahkan memilih jenis mesin cetak yang akan dipakai. Umumnya jenis mesin untuk cetak brosur yang dipakai untuk brosur full colour (4/0) adalah heidelberg, baik ukuran 52”, 66”, maupun 72”, tapi tidak sedikit yang memakai komori maupun gestetner, alasan kenapa heidelberg sering dipakai untuk mencetak brosur adalah karena daya tahan mesin yang bisa berjalan 24 jam full, juga perawatan yang murah serta kualitas cetak mumpuni karena memakai basis alkohol untuk mempercepat pengeringan.

Mekanisme Cetak Brosur

Mesin cetak heidelberg punya sedikit kelemahan terutama dalam proses kalibrasi warna, ada titik puncak dimana operator mesin tidak dapat lagi menaikan komposisi warna pada titik tertingginya, karena default sistem pada heidelberg memberi batasan kalibrasi warna pada mesin.

Mesin yang lain seperti shinohara mempunyai kelebihan untuk memaksimalisasi setting warna ketika proses kalibrasi pada mesin cetak, kebalikannya dari heidelberg shinohara lebih flexibel, namun jika dilihat dari sisi lamanya proses pengerjaan cetak & daya tahan lebih maka akan lebih unggul heidelberg.

Mesin-mesin tersebut sudah teruji di lapangan karena mempunyai kadar kualitas cetak yang tinggi. Jika dibarengi dengan kualitas tinta & plat cetak maka kualitas hasil cetak akan dekat 98% dengan warna di monitor, mesin sinohara maupun heidelberg sangat cocok untuk membuat beragam jenis brosur seperti brosur perumahan maupun brosur promo.

Proses Brosur Percetakan

Pada prosesnya pencetakan brosur memiliki beberapa tahap, dimulai dari desain, layout, prepress & proses cetak yang ke semuanya harus diperhatikan dengan seksama agar hasil yang diproduksi sempurna, jika ada cacat di antara tahap-tahap ini maka dapat dipastikan hasil cetak brosur akan rusak semisal warna tampias, terlalu redup, warna saling tumpuk, maupun hasil cetak berkerut.

Desain

Pada proses ini draft awal desain dibuat sesuai dengan konsep dari klien maupun brainstorming yang dilakukan, tahap ini sangat penting karena selain konsep awal dibentuk namun ketelitian sangat diperlukan untuk memperkirakan warna pada desain maupun kontur atau garis pada desain.

jika salah menaruh gambar yang tidak sesuai dengan porsinya seperti lupa merubah dari RGB menjadi CMYK maka hasil akhirnya adalah tampias, selain itu penting juga untuk memperkirakan ukuran dan layout karena jika salah memprediksi ukuran dari brosur yang sesuai dengan ukuran mesin cetak maka yang dikhawatirkan adalah tarikan kertas pada mesin menjadi lusuh atau berkerut.

Layout

Layout pada desain grafis merupakan salah satu unsur penentu secara keseluruhan sebuah desain. Salah menempatkan layout akan membuat sebuah desain tidak sesuai dengan konsep utama, alih-alih membuat desain lebih senada & match malah membuat desain terkesan urakan.

Prepress

Prepress merupakan proses plating, yakni memproses desain menjadi plat cetak, proses ini mengkalibrasi raster pada desain & plat cetak, hal ini ditandai dengan koreksi antara jenis kertas & size raster yang diperlukan, misal kertas Art paper 150 gr akan berbeda raster cetak dengan kertas Art Carton 230 gr apalagi berbeda jenis kertas.

Sedianya antara desainer dengan operator prepress dapat berkomunikasi mengenai proses cetak, plat yang dibutuhkan maupun hasil olah prepress, jika terdapat masalah pada sisi desain maka biasanya operator prepress akan memberitahu desainer bahwa desain tersebut ada masalah dari sisi gambar maupun tumpukan layer bentuk dan warna.

Jika proses prepress disepelekan dalam artian langsung “hajar” tanpa ada komunikasi maupun asesmen, maka yang terjadi adalah hasil akhir produksi buruk misalnya hasil warna yang melenceng terlalu jauh dari mockup maupun monitor.

Proses Brosur Percetakan

Proses cetak merupakan rangkaian akhir dari pencetakan brosur, jika desain, layout kemudian prepress berjalan sesuai tahap, maka hasil akhir cetak brosur akan sama-sesuai dengan hasil mockup (sample contoh) hal ini merupakan kualitas akhir yang sempurna.

Jika diantara proses-proses tersebut terjadi kekeliruan yang tanpa disadari maupun disadari namun abai, maka hasil cetak cenderung buruk, warna tampias, tersebar guratan warna yang seakan menumpuk dan kekurasakan pada hasil cetak, karena layout kertas tidak sesuai dengan proses cetaknya.

Copyright © 2022 hahadesign.my.id