Kenapa Harus Dinamakan Brosur Iklan

Brosur iklan merupakan sebuah segmen dalam dunia desain grafis yang dimana konten umumnya lebih banyak bermuatan info produk, pengenalan produk-produk baru, maupun produk promo. Brosur iklan ini dengan mudah kita temui di berbagai supermarket maupun minimarket, biasanya mas/mbak pelayan akan menawarkan brosur terbaru tentang info produk maupun diskonnya, juga terkadang di lembaran brosur tersebut berbaris robekan-robekan diskon untuk hari atau bulan-bulan tertentu.

Biasanya brosur iklan ini dicetak sesuai dengan tren produk terbaru maupun permintaan dari pasar, jika pada bulan-bulan tertentu ada produk yang berkesesuaian dengan nuansa pasar, maka brosur iklan akan diperbaharui, misalnya bulan ramadhan atau natal produk-produk tertentu di pilah & di pilih untuk di layout dan di cetak sebagai bagian dari promo, seperti kumpulan brosur terbaik ini.

Prakondisi Brosur Iklan

Sebelum kita mendesain brosur iklan, kamu harus merangkai konsep dan juga berusaha semampu mungkin berdiskusi dengan team internal terkait tentang kondisi pasar & arah posisi pasar.

Dengan itu kita dapat dengan mudah melakukan brainstorming ide terkait dengan tampilan dan konten dari sebuah brosur iklan, apakah kamu akan mendesain fokus untuk sebuah produk ataupun ragam produk.

Namun terkadang ada internal standar dari beberapa perusahaan yang ingin agar format layout brosur sesuai dengan alur yang sudah ada, artinya desainer hanya melakukan format tampilan sesuai aturan tanpa harus lagi melakukan proses kreatif.

Proses pembuatan kreatif brosur tidak melulu harus mengikuti pakem semisal harus full colour dan eyecathing namun dengan padanan yang pas, bahkan brosur hitam putih pun bisa terlihat elegan dan berkelas.

Jika kamu dikondisikan pada posisi team yang harus melakukan proses kreatif sepenuhnya untuk mengkreasikan brosur, maka yang kamu harus lakukan diantaranya adalah :

Olah Gagasan

Pertama yang harus dilakukan untuk menghasilkan tampilan brosur yang berkualitas dan dapat difahami dan di lirik oleh pembaca adalah dengan melakukan brainstorming.

Brainstorming adalah proses mendeduksi & mereduksi kumpulan-kumpulan draft-draft ide agar menghasilkan ide utama yang dapat digunakan dalam proses olah desain menggunakan software. brosur olah gagasan

olah gagasan brosur

Brainstorming yang baik merupakan pengolahan riset dari berbagai sumber literatur, baik klasik maupun modern dan juga terkadang diadapsi dari berbagai disiplin ilmu yang lain, proses ini memerlukan keahlian literal thinking & tidak terkukung oleh seuah pattern berfikir, out of the box orang-orang menyebutnya.

Diskusi Tematik

Selain dari brainstorming, kamu juga perlu untuk melakukan temu wacana dengan team internal kamu maupun dari divisi lain juga dari external perusahaan/instansi kamu, hal ini diperlukan untuk mencoba menggali wacana dan alur berfikir orang-orang yang berbeda pandangan mengenai item yang akan diolah.

Kenapa Harus Dinamakan Brosur Iklan

“Terkadang sudut pandangan orang lain diperlukan untuk memecah masalah dan mencairkan kepekatan ide dan hal yang tidak terduga terjadi seperti tiba-tiba proses aha (kesadaran kreatif) muncul disaat seru-seruan untuk menggali dan mencari solusi atas gambaran desain.”

Kompilasi & Rekomendasi

Setelah kamu melakukan proses brainstorming baik individual maupun bersama team dan juga melakukan diskusi tematik untuk memecah problem baik dengan team internal, eksternal juga dari divisi lain yang tidak berhubungan, maka saatnya memecah kebuntuan.

Step by Step:

  1. Kumpulkan beberapa draft solusi berbentuk raw (oret-oretan catatan)

  2. Buat copywriting, layout dan konsep gambar, presentasikan kepada team internal kamu

  3. Kemudian pilih yang terbaik diantara raw material tersebut sebelum diolah di software grafis.

Draft yang sudah dipilih berdasarkan narasi kreatif dan relevan masing-masing item akan diteruskan untuk diolah menggunakan software grafis, pada tahap ini penggunaan software grafis akan terasa lebih mudah, karena ide-ide dasar telah terkompilasi dengan baik. Eksekusi ide yang baik akan menghasilkan hasil brosur maksimal seperti contoh brosur ini.

Cara Mendesain Brosur Iklan

Untuk mendesain brosur yang diperlukan selain ide otentik adalah pengetahuan mendalam tentang pola desain yang benar dan tools pendukung lainnya seperti software pengolah grafis, jenis font, psikologi warna, jenis layout dan susunan elemen bentuk.

Semakin kamu paham secara mendalam akan teori konsep desain dan mengasah kemampuan olah grafis maka desain yang dihasilkan pun akan terlihat lebih profesional dan lebih menjual, akan tetapi jika kamu masih berproses belajar mendesain brosur yang harus kamu perhatikan adalah :

Pemilihan Software Grafis

Setelah draft ide dari brainstorming kamu telah dipilih, langkah selanjutnya adalah menggunakan software grafis untuk mengekstrasi ide tersebut menjadi kerja kreatif.

Pilihan software grafis penting jika kamu mencoba mengolah dari ide dari beragam sisi, misalnya kamu membutuhkan olah line art maka yang kamu butuhkan adalah software grafis yang mendukung vector, dan sebaliknya jika yang kamu butuhkan manipulasi image, maka yang kamu butuhkan adalah software imaging.

Ada beberapa pilihan software untuk mendukung keduanya, yang paling terkenal adalah PHOTOSOP untuk olah imaging.

PHOTOSHOP untuk olah image pothoshop

ILLUSTRATOR untuk olah vector illustrator

Sebenernya ada banyak jenis olah grafis lainnya seperti, coreldraw, xara, maupun, sherif, namun pada umumnya desainer profesional menggunakan keduanya bersama dengan keluarga adobe lainnya yang berfokus pada olah grafis menjadi ukuran defacto ketika bicara pengolah grafis.

Jenis Font Brosur Iklan

Bersamaan dengan psikologi warna, font merupakan daya dukung/dobrak ketika ide tersebut menguar, pemilihan font signifikan terhadap pesan karena visual komunikasi lebih mengandalkan indera mata dan proses literasi berfikir, jika font tidak sesuai dengan pesan dan match dengan elemen desain yang lain yang timbul adalah “perasaan timpang”, untuk mengatasi hal ini maka diperlukan beberapa jenis font sesuai dengan kondisi diantaranya :

Standar Imaging

Image yang baik dihasilkan dari alat rekam yang baik, umumnya daya grafis maksimal jika kamera di set untuk save dalam bentuk .raw, bentuk ini lebih tajam namun lebih memakan kapasitas disk, hal ini dapat dimaklumi karena ketajaman gambar tergantung kerapatan pixel, jika pixel semakin pekat maka image semakin tajam.

Kepekatan pixel dipengaruhi kualitas kamera, sudut memotret, pengaturan kamera dan export file yang dihasilkan.

Media Ukuran Brosur

Standar ukuran brosur iklan pada umumnya adalah A4, namun beberapa orang berkreasi pada ukuran ⅓ A4 atau A5, maupun ukuran custom yang lain.

Ukuran ini dipengaruhi oleh brainstorming diawal dan output dalam bentuk cetaknya seperti apa, jadi tidak ada ketentuan yang pasti bahwa brosur haruslah berukuran default, namun yang pasti proses kreatiflah yang menentukan.

Pilihan Copywriting

Pilihan kata per kata ketika mendesain sebuah brosur menjadi penting jika kita ingin menyampaikan pesan yang lebih efektif, karena copywriting yang baik dan pesan yang sesuai akan menggugah pembaca melakukan tindakan, apakah dengan telpon, chat maupun langsung membeli produk sesuai yang kita ingingkan diawal.

Para copywriter cenderung sering memasukan kata-kata subliminal pada susunan kalimatnya, pesan yang tidak langsung seringkali masuk kedalam kepala tanpa terfilter, karena gugahan emosional dan menyentuh perasaan yang membuat pembaca langsung bisa melakukan tindakan.

Susunan Elemen Brosur

Jika elemen layout pada brosur tidak disusun dengan baik, maka yang timbul adalah ketidakharmonisan, jika ini terjadi maka ada perasaan aneh dibenak pembaca dan membuat bertanya-tanya, kenapa harus ini ? dan kenapa bisa begitu ?, alih-alih pesan bisa diterima yang ada adalah kalimat cerca dan cenderung sinis.

Tips-tips untuk elemen brosur yang baik adalah :

Material Brosur

Hal yang terakhir adalah materaial brosur, bahwa jika anda sudah menetukan ukuran, desain sesuai dengan draft dasar, juga beberapa kali pengasahan desain terhadap draft, yang terakhir kamu harus lakukan adalah memilih jenis output brosur.

Kamu harus mengerti bahwa jika brosur di cetak diatas kertas art paper akan beda dengan brosur dicetak di kertas HVS, maka itu diawal kamu harus bertanya jenis kertas apa yang akan dicetak dan finishing lainnnya.

Jika kamu mengetahui media akhir proses cetak, maka kamu akan memperkirakan gradiasi warna & gambar pada proses olah grafis, sehingga hasil cetaknya pun lebih maksimal.

Copyright © 2022 hahadesign.my.id